Sejumlah lembaga survei di Indonesia seperti Populi Center, Lingkaran Survei Indonesia, Litbang Kompas, Radio Republik Indonesia, Saiful Mujani Research and Consulting, dan Cyrus, pada Kamis (10/7/2014) mengadakan pertemuan bersama terkait hasil hitung cepat (quick count) yang mereka keluarkan pada hari pemungutan suara Pemilu Presiden (Pilpres) 2014, Rabu (9/7/2014).
Dari pertemuan itu, lembaga-lembaga survei yang semuanya mengeluarkan hasil hitung cepat bahwa perolehan suara Joko Widodo – Jusuf Kalla lebih banyak daripada perolehan suara Prabowo Subianto – Hatta Rajasa menyatakan masing-masing hasil quick count mereka akurat adanya.
"Kalau hasil hitungan resmi KPU nanti terjadi perbedaan dengan lembaga survei yang ada di sini, saya percaya KPU yang salah dan hasil hitung cepat kami tidak salah," ujar Burhanuddin Muhtadi, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (10/7/2014) sore.
Senada dengan Burhanuddin, Direktur SMRC Djayadi Hanan mengungkapkan bahwa pihaknya percaya dengan hasil quick count yang telah mereka kumpulkan. Kalau pun ada perbedaan, hanya akan terdapat selisih tidak lebih dari satu persen.
"Kami cukup confident ini tidak akan ada perbedaan dengan KPU. Asal perhitungannya properly done, tanpa ada intimidasi," tandasnya.
Sehari sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Malik dalam konferensi pers di Kantor KPU telah menegaskan bahwa hasil perhitungan cepat lembaga-lembaga survei bukanlah hasil resmi dan hanyalah sebuah prediksi semata. Namun demikian, pihaknya tetap mengapresiasi bentuk ekspresi dari masyarakat tersebut.
Baca juga:
Romy: Kemenangan Prabowo-Hatta Bukan Hanya Berdasarkan Quick Count
Thread Forum JC: Nobar Piala Dunia 2014
This I Believe, Lagu Menarik Hillsong yang Berisi Pengakuan Iman Rasuli